Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Apa itu Deposito? Dari Kontrak Berjangka, Sertifikat, hingga On Call

  Banyak orang yang belum mengetahui apa itu deposito. Bahkan, deposito menjadi salah satu pilihan investasi yang paling aman dibandingkan dengan investasi lainnya. Ada banyak keuntungan menggunakan deposito bank sebagai salah satu cara untuk menghemat uang selama jangka waktu tertentu. Pasalnya, deposito berjangka memiliki manfaat lebih dari tabungan biasa, meski deposito tidak bisa diambil dengan mudah dalam jangka waktu berapa pun.

Jika investor menarik dana lebih awal, mereka siap menghadapi penalti. Menariknya, semakin lama dan semakin besar Anda menyimpan dana dalam bentuk deposito, semakin besar pula bunga yang ditawarkan. Ingin tahu lebih banyak tentang deposito? Lihat ringkasan kami di bawah ini.


1. Pengertian Setoran

Apa itu Deposito Bank? Dalam istilah keuangan, simpanan berarti uang yang disimpan di bank dalam jangka waktu yang disepakati antara nasabah dan bank sebagai pemegang wewenang. Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran atau penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu.

Dana yang ditempatkan pada deposito memiliki tenor mulai dari satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga deposito bank umum adalah 7,60 persen untuk satu bulan, 8,33 persen untuk tiga bulan, dan 8,61 persen untuk enam bulan dan untuk jangka waktu di atas 12 bulan.

Ada jenis deposito mulai dari Term Deposit, Automatic Roll Over Deposit, Certificate of Deposit, dan Deposit on Call. Setiap jenis deposito memiliki kelebihannya masing-masing sesuai dengan karakteristiknya. Anda bisa membuka deposito di berbagai bank nasional, sebut saja Deposito BRI, Deposito BCA, Deposito BNI, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda harus tahu bahwa setoran memiliki setoran minimum. Misalnya, setoran BRI minimal Rp 10 juta.

Setelah mengetahui apa itu deposito bank, Anda harus mengetahui keuntungan dari investasi ini serta kerugiannya sebelum membuka rekening di bank pilihan Anda:

Keuntungan Setoran:

  1. Alat investasi yang bagus.
  2. Suku bunga yang lebih tinggi.
  3. Deposito bunga mudah diakses.
  4. Resiko kerugiannya kecil.

Kekurangan Deposit:

  1. Lemah terhadap inflasi.
  2. Hasil rendah.
  3. Nilai investasi tidak dapat meningkat.

Sebelum mengetahui cara menghitung simpanan, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis simpanan yang ada.

2. Deposito Berjangka

Apa itu deposito berjangka? Simpanan ini merupakan produk bank dari jenis simpanan yang apabila disetorkan tidak dapat ditarik oleh nasabah sebelum jatuh tempo. Deposito ini memiliki jangka waktu yang bisa dipilih misalnya 1,3,6,12 hingga 24 bulan. Jika term deposit dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan, maka pengguna akan dikenakan sanksi.

Deposito memiliki keunggulan tingkat bunga yang lebih besar dibandingkan produk tabungan biasa. Hanya saja dana yang sudah disetorkan baru bisa diambil sesuai jangka waktu yang sudah disepakati di awal. Selain itu, deposit memiliki sistem Automatic Roll Over yaitu perpanjangan otomatis.

Sistem membuat deposit diperbarui secara otomatis saat jatuh tempo. Deposito cocok untuk pemula karena syarat dan bunga yang ditawarkan cukup kompetitif. Lalu, apa saja manfaat lain dari deposito berjangka?

Manfaat Memiliki Deposito Berjangka

Sebelum melakukan deposito berjangka, Anda memerlukan informasi tentang apa saja manfaat dari deposito dan apa saja yang bisa Anda dapatkan. Oleh karena itu, berikut adalah manfaat dari deposito berjangka:

Deposito Berjangka Adalah Investasi Yang Relatif Aman

Salah satu pertimbangan orang memilih deposito berjangka sebagai investasinya adalah risikonya yang rendah. Dibandingkan dengan saham, instrumen investasi ini memiliki tingkat risiko yang relatif rendah. Tetapi tingkat risiko ini dapat meningkat ketika hal-hal seperti krisis atau masalah politik di suatu negara berkembang. Secara umum, DPK cukup kuat jika dihadapkan pada kondisi pasar uang dan pasar modal yang fluktuatif. Oleh karena itu, deposito dapat dianggap sebagai instrumen investasi dengan tingkat risiko yang rendah.

Manfaat Suku Bunga

Deposito juga memiliki suku bunga yang relatif kompetitif dibandingkan produk tabungan. Padahal, rasio suku bunga deposito dibandingkan tabungan hampir 3 kali lipat. Inilah alasan mengapa banyak orang lebih memilih deposito berjangka sebagai produk investasi daripada produk tabungan.

Kemudahan Proses Administrasi

Dulu, proses pembukaan rekening deposito membutuhkan syarat yang cukup banyak dan panjang. Namun berkat kemajuan zaman, Anda bisa membuka rekening deposito secara online dengan melengkapi berbagai persyaratan. Dalam deposit online, Anda harus menentukan jumlah dana yang akan disetorkan serta jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan dana tersebut.

Jaminan Keamanan

Keamanan merupakan salah satu faktor penting mengapa orang memilih deposito sebagai investasinya. Instrumen investasi ini memberikan rasa aman bagi masyarakat karena uang yang disimpan dalam bentuk simpanan langsung dijamin oleh negara. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan nasabah hingga Rp 2 miliar dengan tingkat bunga tertinggi. Oleh karena itu, deposito relatif lebih aman terutama bagi pemula yang sedang belajar berinvestasi.

Investasi Lebih Mudah

Manfaat lain dari setoran adalah kemudahan menerima mata uang apa pun yang disetorkan. Berbagai mata uang seperti Pound Sterling, Dollar, Euro, dan berbagai mata uang lainnya dapat diterima di bank yang menyediakan produk simpanan ini.

Contoh Term Deposit Bank Besar di Indonesia

Banyak bank menyediakan deposito berjangka dan Anda harus cermat memperhatikan tingkat suku bunga dan aturan masing-masing bank sebelum memutuskan untuk membuka rekening deposito. Berikut adalah contoh deposito berjangka dari beberapa bank besar di Indonesia:

Bank BCA

  1. Durasinya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
  2. Mata Uang: Rupiah, USD, SGD, HKD, AUD, JPY, GBP, dan EUR.
  3. Dapat digunakan sebagai jaminan kredit.
  4. Setoran awal minimum adalah Rp 8.000.000 atau setara dengan USD 1.000.

Bank BNI

  1. Tersedia berbagai pilihan mata uang Rupiah atau mata uang asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EURO).
  2. Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok.
  3. Saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO).
  4. Pilihan jangka waktu yang tersedia: 1, 6, 12, 24, 36 bulan

Bank BRI

  1. Kebebasan memilih jangka waktu Deposito BRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan.
  2. Bebas biaya administrasi.
  3. Pencairan porsi nominal Deposito BRI tanpa mengubah nomor rekening.
  4. Suku bunga yang dapat dinegosiasikan (jika memenuhi kriteria tertentu).

Bank Mandiri

  1. Jangka waktu 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.
  2. Bisa Automatic Roll Over (ARO).
  3. Bisa pinjam dengan deposit sebagai jaminan.

Bank Sinarmas

  1. Bunganya menarik dan mawar.
  2. Janjikan deposito berjangka Anda dalam penggunaannya sebagai referensi bank.
  3. Deposito sinarmas dapat dimiliki oleh perorangan atau perusahaan.
  4. Tersedia dalam berbagai mata uang.
  5. Pilihan mata uang asing sesuai permintaan pelanggan.
  6. Dan bank nasional terkemuka lainnya yang menyediakan layanan simpanan.

Tahukah Anda apa itu deposito berjangka?

3. Setoran Roll Over Otomatis

Roll over deposit otomatis adalah bentuk lain dari deposito berjangka. Simpanan masyarakat berupa simpanan yang telah jatuh tempo, tetapi belum diambil oleh deposan, secara otomatis akan dilakukan proses perpanjangan tanpa persetujuan deposan. Pelanggan dapat menentukan lamanya jumlah waktu sesuai kebutuhan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan seterusnya. Roll Over Otomatis berarti perpanjangan waktu otomatis.

Anda masih bisa mengetahui saldo setoran dengan pergi ke bank tempat Anda menabung. Kemudian minta print bukti perpanjangan atau jumlah saldo deposit.

4. Sertifikat Deposito

Apa yang dimaksud dengan setoran jenis sertifikat? Sertifikat titipan adalah titipan dalam bentuk titipan yang bukti titipannya dapat dipindahtangankan. Hal ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia dan sertifikat deposito ditransaksikan di pasar uang.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 19/2/PBI/2017 tentang Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang, nominal penerbitan sertifikat deposito minimal Rp10 miliar dan dalam bentuk valuta asing dengan nominal yang sama. Anda juga harus tahu bahwa jangka waktu sertifikat deposito jauh lebih lama daripada deposito berjangka hingga 36 bulan.

Panjang tenor yang diatur dalam PBI dimaksudkan untuk membantu percepatan pembentukan harga pasar yang lebih efisien. Sertifikat deposito lebih ditujukan untuk investasi daripada tabungan.

Daftar Penerbit Sertifikat Deposito di Pasar Uang

Produk sertifikat deposito memang agak asing jika dibandingkan dengan jenis deposito lainnya. Hal ini disebabkan regulasi yang mewajibkan bank memiliki izin dari Bank Indonesia (BI). Hanya bank dengan kriteria tertentu yang dapat menerbitkan sertifikat deposito, mulai dari segi kesehatan dan kemampuan bank dari segi kebutuhan permodalan.

Jadi hanya bank umum dan bank pembangunan yang dapat menerbitkan sertifikat deposito. dan tidak ada bank yang dapat menjadi penerbit sertifikat deposito. Berikut daftar penerbit sertifikat deposito yang telah mendapat izin dari BI:

  1. PT Bank Commonwealth
  2. PT Bank KEB Hana Indonesia
  3. PT Bank CIMB Niaga, Tbk
  4. PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk
  5. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
  6. PT Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd
  7. PT Bank Pembangunan Daerah NTT
  8. PT Maybank Indonesia, Tbk
  9. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906
  10. PT Bank Mandiri Taspen Pos
  11. PT Bank DBS Indonesia
  12. PT Rabobank Internasional Indonesia
  13. PT BPD Sulawesi Selatan dan Barat
  14. PT Bank BNP Paribas Indonesia
  15. PT Bank Mizuho Indonesia
  16. PT BPD Jawa Tengah
  17. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk
  18. PT Bank Victoria Internasional, Tbk
  19. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
  20. Deutsche Bank AG
  21. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
  22. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  23. PT Bank DKI

Karakteristik Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito memberikan berbagai keuntungan bagi nasabahnya, antara lain:

  1. Suku bunga yang ditawarkan bank cukup kompetitif dan dibayar di muka sehingga memberikan keuntungan yang jelas.
  2. Mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) agar dengan berinvestasi pada jenis simpanan ini, keamanan dana tetap terjaga. Namun tidak melebihi ketentuan nominal penjaminan LPS sebesar Rp2 miliar.
  3. Sertifikat dapat diperjualbelikan atau dijadikan jaminan kredit, sehingga tidak ada nama nasabah dalam sertifikat tersebut.

Sertifikat Bunga Deposito, Sertifikat Pencairan Deposito, dan Penjualan Sebelum Jatuh Tempo

Ada beberapa hal yang perlu Anda pahami dalam sertifikat deposito, antara lain:

Sertifikat Bunga Deposito

Sertifikat setoran pembayaran bunga dibuat di muka pada saat pembelian dan dihitung dengan diskon. Atau pembayaran bunga dari selisih nominal sertifikat deposito dengan nilai tunai yang harus dibayar oleh pembeli. Atau selisih harga pada saat menerbitkan dengan nominal akhir yang diterima pada saat jatuh tempo.

Penerbitan Sertifikat Deposito

Jangka waktu sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis seperti halnya deposito berjangka. Jika jatuh tempo telah selesai, pemegang sertifikat deposito dapat mencairkan secara tunai atau dengan mentransfer ke rekening lain. Karena sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan maka nilai nominal yang akan diterima oleh pemilik sertifikat titipan adalah sebesar nilai sertifikat titipan.

Penjualan Sertifikat Deposito Sebelum Kedaluwarsa

Pencairan dana sebelum jatuh tempo dalam sertifikat deposito adalah tindakan menjualnya kepada bank penerbit atau kepada pihak lain. Pemilik menerima harga jual sertipikat berupa selisih dari nominal sertipikat titipan dengan potongan harga.

Formula Perhitungan Sertifikat Deposito

Penempatan dana dalam sertifikat deposito terjadi pada saat sertifikat tersebut dibeli oleh pihak lain dari bank, berbeda dengan deposito berjangka. Nasabah memperoleh keuntungan melalui bunga dengan persentase sesuai kesepakatan antara bank dan nasabah.

Bunga dibayarkan di muka dan jumlah bunga deposito yang diterima kemudian diperhitungkan sebagai pengurang jumlah uang yang harus dibayarkan.

Sedangkan pembeli sertifikat mendapat bunga pada saat pembelian. Rumus dalam menghitung sertifikat deposito adalah sebagai berikut: Nilai tunai sertifikat deposito = (nominal sertifikat deposito x 365) / 365 + (bunga x jangka waktu sertifikat deposito).

Bunga sebelum pajak = nominal SD - nilai tunai SD

Jumlah pembayaran = nilai tunai SD - bunga setelah pajak

Nilai nominal SD per lembar adalah Rp10.000.000
Pembelian 10 lembar SD
Bunga 4% per tahun
Tenor (jumlah hari) 3 bulan (1 Agustus - 1 Oktober = 92 hari)
pajak bunga 20%
Total nominal SD Rp 100 juta
Nilai tunai dasar Rp 99.001.844
Bunga sebelum pajak Rp 998.155
Bunga setelah pajak Rp 798.624
Jumlah pembayaran adalah Rp 98.203.220

Nasabah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 798.624 dari bunga yang telah dipotong pajak 20%. Sedangkan pembeli sertifikat titipan, membelinya dengan harga Rp 98.203.220 saja dari harga sertifikat deposito Rp 100 juta.

5. Setoran saat panggilan

Apa yang dimaksud dengan setoran panggilan? Jenis simpanan yang terakhir ini dapat diartikan sebagai simpanan dengan jangka waktu 3 sampai dengan 30 hari atau satu bulan. Uang yang disimpan dalam bentuk deposito ini bernilai relatif besar yaitu 100 juta rupiah. Saat mencari minat, pelanggan harus memberikan informasi tiga hari sebelumnya.

Selain itu, besaran bunga yang dibayarkan biasanya dihitung setiap bulan dan nilai bunganya ditentukan berdasarkan negosiasi antara nasabah dan penerbit. Setiap bank dapat memberikan tingkat suku bunga yang berbeda.

Contoh Perhitungan Bunga Deposit On Call

Seorang nasabah menyetor Rp 300.000.000 pada Deposit on Call selama 10 hari dengan bunga 5 persen dan pajak untuk deposit on call sebesar 10%.

Catatan: Bunga yang dibayarkan dihitung dengan syarat satu bulan adalah 30 hari.

Penghitungan:

Jumlah Bunga = 5% x (10 hari/30 hari) x Rp 300.000.000
Besaran Bunga = Rp 5.000.000
Pajak = 10% x 5.000.000 = Rp 500.000
Jumlah Bunga Bersih = Rp 5.000.000 - Rp 500.000
Jumlah Bunga Bersih = Rp 4.500.000

6. Cara Membuka Deposit

Setelah Anda mengetahui apa itu deposito bank dan jenisnya, Anda bisa membuka deposito bank dengan mudah. Anda harus memenuhi persyaratan dan jangan lupa untuk membaca beberapa tips membuka rekening deposito di bawah ini:

  1. Tentukan bank untuk membuka rekening deposito. Pilih bank yang Anda percaya untuk menghindari kecurangan dan penipuan.
  2. Pilih produk simpanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Sebelum memilih jenis simpanan, pelajari dulu produk yang ditawarkan oleh masing-masing bank.
  3. Pemilihan bank tentunya mempengaruhi besarnya bunga deposito yang diberikan.
  4. Tentukan jumlah setoran awal yang Anda inginkan.
  5. Jangan lupa untuk selalu mengingat tanggal jatuh tempo.

Tata Cara Pembukaan Deposito di Bank

  1. Pertama, pilih produk simpanan yang Anda inginkan.
  2. Isi formulir pembukaan rekening deposito.
  3. Membawa dan menyerahkan fotokopi KTP yang masih berlaku (KTP, SIM, atau Paspor) dan NPWP.
  4. Jika Anda tidak memiliki rekening di bank, biasanya Anda akan diminta untuk membuka rekening terlebih dahulu.
  5. Lakukan setoran awal untuk pembukaan rekening.
  6. Ketika proses selesai, Anda akan menerima sertifikat deposito sebagai bukti kepemilikan deposito.
  7. Simpan bukti kepemilikan deposito.

7. Cara Menghitung Keuntungan Bunga Deposito

Banyak orang menyimpan uang di deposito, tetapi tidak dapat menghitung tingkat bunga deposito mereka. Apakah Anda salah satunya? Ini mudah, dan mungkin lebih mudah daripada menghitung bunga tabungan.

Rumus untuk menghitung bunga deposito:

Suku bunga simpanan = suku bunga simpanan x nominal uang yang diinvestasikan x hari/365

Pajak deposito = Tarif pajak x bunga deposito

Deposit Refund = Nominal Investasi + (Bunga Deposit - Pajak)

Contoh perhitungan dalam kasus sehari-hari:

Pak Qoco menyetor Rp 100 juta selama 12 bulan dengan ketentuan bunga yang ditetapkan 5% dan pajak 20%. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Suku bunga deposito = 5% x Rp100 juta x 360 /365 = Rp 4.931.506,849

Pajak setoran = 20% x Rp 4.931.506,849 = Rp 986.301.369

Deposit Refund = Rp 4.931.506,849 – Rp 986.301.369 = Rp 3.945.205,48

Dari tabel di atas, jika Anda menyetor Rp 100 juta dengan bunga 5% selama jangka waktu 12 bulan, keuntungan yang diperoleh adalah Rp 3.945.205,48.

Cara lain yang dapat Anda coba untuk mendapatkan hasil maksimal dari investasi deposito Anda adalah dengan membagi dana menjadi beberapa produk deposito dengan jangka waktu yang berbeda.

Strategi ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat dan deposito bebas penalti karena jangka panjang dan kesempatan untuk mendapatkan suku bunga tinggi karena dianggap reinvestasi.

Faktor lain yang tidak kalah penting dalam menentukan profitabilitas DPK adalah faktor inflasi.

Caranya, Anda sudah mengetahui apa itu deposito bank dan jenisnya yang bisa Anda pilih. Setiap deposit memiliki karakteristik yang dapat Anda sesuaikan dengan pilihan investasi Anda. Tertarik untuk mendapatkan keuntungan dari deposit?

Post a Comment for "Apa itu Deposito? Dari Kontrak Berjangka, Sertifikat, hingga On Call "